Geopark Kaldera Toba
Danau Toba |
Lokasi Geopark Danau Toba menjadi obyek wisata andalan di Kabupaten Samosir, Sumatera Utara, dipusatkan di Desa Sigulatti, Kecamatan Sianjur Mulamula.
Danau Toba sebagai danau vulkanik terluas di Asia Tenggara itu adalah obyek yang menarik karena keindahan alamnya dilengkapi kekayaan adat budaya serta dianggap sebagai asal leluhur suku Batak.
Disebut sebagai Geopark Toba bukan karena suku Batak Toba atau ada Danau Toba, tetapi karena kekayaan dan potensi geologi di kawasan danau yang terletak di bagian tengah Provinsi Sumatera Utara itu meliputi tujuh kabupaten.
Terdapat 42 geosite untuk Geopark Toba yang dibagi dalam empat geo area, yakni:
1. Kaldera Haranggaol,
2. Porsea,
3. Kaldera Sibandang
4. Geo Area Pulau Samosir.
Gabungan dari Geo Area itu disebut sebagai Geopark. Untuk Kabupaten Samosir dibangun sebanyak delapan panel (papan petunjuk) untuk delapan geosite.
Lokasi Geopark tersebut dikelola menjadi obyek wisata dengan tiga aspek pengelolaan meliputi konservasi, edukasi (pendidikan, riset ilmu geologi, biologi dan budaya secara luas) serta aspek pengembangan nilai ekonomi lokal melalui kegiatan pariwisata yang berkelanjutan.
Peta Danau Toba |
Danau Toba adalah danau kaldera terbesar di dunia yang terletak di Provinsi Sumatera Utara, berjarak 176 km ke arah Barat Kota Medan. Danau Toba (2,88o N - 98,5o 2 E dan 2,35o N - 99,1o E) adalah danau terluas di Indonesia (90 x 30 km2) dan juga merupakan sebuah kaldera volkano-tektonik (kawah gunungapi raksasa) Kuarter terbesar di dunia. Kaldera ini terbentuk oleh proses amblasan (collapse) pasca erupsi supervolcanogunungapi Toba Purba, kemudian terisi oleh air hujan.
Danau Toba mempunyai ukuran panjang 87 km berarah Baratlaut-Tenggara dengan lebar 27 km dengan ketinggian 904 meter di atas permukaan laut (dpl) dan kedalaman danau yang terdalam 505 meter. Di tengah Danau Toba terdapat Pulau Samosir dengan ketinggian berkisar antara 900 hingga 1.600 meter dpl, yang terbentuk akibat pengangkatan dasar danau pasca erupsi kaldera yang terjadi pada 74.000 tahun yang lalu, sebagai akhir dari proses pencapaian kesetimbangan baru pasca-erupsi kaldera supervolcano.
Kawasan dinding Kaldera Toba memiliki morfologi perbukitan bergelombang sampai terjal dan lembah-lembah membentuk morfologi dataran dengan batas caldera rim watershedDTA Danau Toba dengan luas daerah tangkapan air (catchment area) 3.658 km² dan luas permukaan danau 1.103 km². Daerah tangkapan air ini berbentuk perbukitan ( 43%), pegunungan (30 %) dengan puncak ketinggian 2.000 meter dpl (27%) sebagai tempat masyarakat beraktifitas.
Sehubungan dengan keunikannya, Kaldera Toba diusulkan menjadi geopark dengan nama Geopark Kaldera Toba (GKT). Untuk merealisasikan keinginan tersebut, dibentuk Tim Percepatan Pengajuan Geopark Kaldera Toba menjadi anggota dalam Global Geopark Networking UNESCO, dengan menerbitkan Surat Keputusan Gubernur Sumatera Utara No. 188.44/404/KPTS/2013 pada tanggal 26 Juni 2013.
Pada awalnya, tahun 2011 nama geopark diusulkan dengan nama Geopark Toba, namun dalam perkembangannya mengingat bahwa yang bernilai warisan dunia adalah peninggalan dari letusan super volcano Toba yang berdampak global berupa Danau Toba yang tiada lain adalah suatu Kaldera Kuarter terbesar di dunia, maka diusulkan nama geopark tersebut pada tahun 2013 dengan nama Geopark Kaldera Toba.
Geopark Kaldera Toba mengusung Tema Gunungapi (supervolcano) dengan keunikan sebagai kaldera Volkano-Tektonik Kuarter terbesar di dunia. Kawasan ini mencakup bagian dari wilayah administrasi dari tujuh kabupaten yang mempunyai pantai di Danau Toba yang dibatasi oleh kaldera rim yaitu Kabupaten Samosir, Kabupaten Toba Samosir, Kabupaten Dairi, Kabupaten Karo, Kabupaten Humbang Hasundutan, Kabupaten Tapanuli Utara, dan Kabupaten Simalungun.
Geopark Kaldera Toba, Sumatera Utara, Indonesia: Dokumen Usulan Keanggotaan Jaringan Geopark Nasional Indonesia.
No comments
Post a Comment