Desa wisata
adalah kawasan yang memiliki potensi budaya tradisional yang masih asli seperti
mata pencaharian, kesenian, kuliner dan adat istiadat, ditambah keindahan alam
menjadi factor penentu layak atau tidaknya suatu wilayah disebut sebagai suatu
desa wisata. Didukung oleh saranan dan prasarana dan kesampaian suatu desa
merupakan pendukung penting dalam pengembangan pariwisata sehingga desa wisata
harus memiliki persayaratan tersebut.
Ada
beberapa desa yang bias dikembangkan menjadi desa wisata, antara lain:
Desa Wisata
Tuktuk Siadong
Berada di
semenanjung kecil kawasan Pulau Samosir yang dikelilingi danau Toba, dengan
pemandangan yang bagus sekali menjadikan lokasi ini menjadi salah satu desa
Wisata yang sudah dikenal lama. Sarana dan prasarana sebagai desa wisata sudah
sangat memadai, terdapat fasilitas hotel atau penginapan yang lumayan banyak,
dan terdapat juga beberapa restaurant dan café. Ditunjang oleh berbagai
kesenian khas Batak yang dapat dinikmati di desa ini.
Desa ini
dapat dicapai dengan menyeberang dari Parapat dengan menggunakan fasilitas
kapal ferry dengan waktu tempuh kurang dari satu jam. Keindahan alam danau Toba
yang terlihat dari desa ini sangat indah untuk dinikmati dan kebudayaan Batak
dengan beragam kesenian sangat memikat pelancong untuk berlibur di daerah ini.
Desa Wisata
Jangga
Di lokasi
desa ini pelancong bisa menikmati keragaman kesenian Batak yang berupa tor-tor,
rumah adat, patung sigale-gale, museum etnik Batak. Dengan mengunjungi desa ini
pengunjung bisa merasakan suasana budaya batak lewat pertunjukan kesenian dan
benda-benda etnik yang ada tersedia disana. Lokasi desa ini tidak terlalu jauh
dari desa Tuktuk Siadong.
Itulah dua
desa wisata yang berada di sekitar danau Toba.
No comments
Post a Comment